Rabu, 21 November 2012

every family part 2

Setiap keluarga berdamping dengan masalah
(bagian 2)
          Setiap keluarga berdamping dengan masalah. Kadang masalah itu menjadi pemicu pertengkaran, merenggangkan hubungan keluarga. Tidak hanya keluargamu saja, semua keluarga pasti punya masalah, entah itu tentang ekonomi yang pas-pasan, pendidikan yang rendah, masalah keyakinan, beda pendapat, masalah perjodohan yang sering diperdepatkan. Ibu, ayah, kakak, adik, dan aku pun mungkin saja sering adu mulut karena mempertahankan ego masing-masing. Masalah bisa saja timbul karena keluarga itu sendiri, kadang juga karena keterlibatan keluarga lain.
          Kamu yang selalu mengeluh tentang masalah dikeluargamu yang kamu limpahkan kesalahan seolah padaku. Kamu pun pernah menjadi sumber masalah bagi keluargaku. Tapi rasanya tak bijak jika aku selalu menyalahkanmu. Bukan kamu, pun bukan aku yang menjadi pemicu masalah ini. Semua itu hanya sentilan dari Tuhan yang sedang mengingatkan kita, karena selama ini mungkin sujudku terlalu miskin makna, sujud yang hanya sebatas ritual. Ya…. Dengan cara-Nya itu, Dia mengingatkatku yang sedang lalai dengan ibadahku sendiri, dengan kebutuhan batinku yang selama ini kering menyebut asma-Nya.
          Masalah yang semakin memuncak, air mata yang mulai mengering, menguras semua emosi yang ada, dan keluar dalam bentuk kemarahan, protes kepada Tuhan, dan seolah ini tak adil bagiku dan keluargaku. Bukankah kami selama ini taat pada-Mu Tuhan, bukankah selama ini kami menjalankan perintah-Mu Tuhan…. Tapi kenapa masalah itu datang, menghancurkan semua rencana indah kami di masa depan, rencana yang sudah tertata rapi tiba-tiba menjadi berantakan, seperti rangkaian mutiara tanpa ikatan. Kenapa….. dan selalu berakhir dengan sebuah tanya yang belum terjawab…
          Sampai suatu saat kami pun mengerti kenapa semua masalah itu terjadi….. seiring berjalannya waktu kami pun menemukan satu-persatu jawaban atas masalah kami. Semua memang bersumber dari kami sendiri, karena kami lalai dengan rasa kesyukuran kami pada Tuhan, hingga Dia mengingatkan kami dengan sebuah “kehilangan, sedikit ketakutan, dan rasa lapar”. Tapi Dia selalu memperbaiki semua yang retak dengan cara-Nya yang unik, itu saja kalau kami mau. Perlahan dan pasti Dia menunjukkan pada kami banyak pelajaran tentang hidup, tentang arti sebuah kesyukuran, tentang indahnya berbagi, tentang manisnya iman.
          Dan benar tentang arti sebuah pepatah, “siapa yang menanam, dialah yang menuai” jika keluargamu sedang menghadapi masalah mungkin karena engkau lupa tentang berbagi, atau mungkin tanpa sadar kamu pernah menyakiti hati orang lain. Jadi sebelum menyalahkan orang lain, lebih baik intropeksi terlebih dahulu, apa yang salah, apa yang kurang selama ini.
          Dan …. Yakinlah setiap keluarga tidak hanya berdampin dengan masalahnya masing-masing, tapi disisinya juga ada penyelesaiannya masing-masing. Setiap penyakit pasti ada obatnya, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, karena Tuhan memang menciptakan semua hal dengan berpasang-pasangan. Agar manusia banyak belajar dari situ. Ada hitam, ada putih. Ada wanita, ada laki-laki. Ada sahabat, ada musuh. Ada kiai, ada pelacur. Ada orang jenius, ada orang down sindrom. Ada kalah, ada menang. Ada siang, ada malam. Ada salah, ada benar. Ada cinta, ada benci. ada kebersamaan, ada kesepian. Ada pertemuan, ada perpisahan. Ada hidup, ada mati. Itu semua diciptakan Tuhan bukan tanpa sebab, tak lain adalah agar manusia menghargai sebuah senyum, ketika sudah merasakan tangis, mensyukuri kekayaan karena ada kemiskinan. Adanya pelacur membuat manusia belajar tetang menghargai diri sendiri. Adanya kehilangan agar manusia belajar arti sebuah kepemilikan.

“kenapa orang2 baik sering kali hidupnya sengsara dan ga kaya? Karena Tuhan tahu kadar mereka, bisa jadi dalam kondisi itulah mereka lebih dapat mensyukuri hidupnya, dan bisa jadi ketika Tuhan memberikan kesenangan pada mereka, mereka akan lupa hakikat hidup, dan arti kesyukuran. Tuhan ingin memberikan pelajaran yang banyak dari kesyukuran itu daripada hanya menganugerahi banyak kesenangan tanpa banyak pelajaran (Mario teguh)”

“Kalau kita mau sedikit saja merenung, ternyata banyak keajaiban Tuhan di dunia ini maupun diantara kehidupan kita. Jika saja kita mau, Dia selalu menunjukkan betapa Dia Maha Penyayang, (nayla en-najma)
“Tuhan….dengan cara-Nya sendiri yang unik, memperbaiki semua yang retak, (DhieFie Syahida)”

“boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui (al-Baqarah:216)”

Memory @eidelwis Yogyakarta, 22 November 2012
Dedicate for my friend
Octavian Muning Sayekti
By
Dhie Fie Syahida

Kausalitas

Senja sore ini langit begitu merah merayu….. memanjakan rasa lelah setelah sehari beraktivitas. Tidak heran seorang perempuan paruh baya men...