Namaku adalah Nahwa, aku adalah seorang gadis remaja dan ini adalah
kisahku yang hendak ku bagikan pada siapa saja yang sedang mencari cinta
sejati, dan meletakkan cinta sejati itu pada cinta yang tertiggi.
Jiwaku
dipenuhi udara yang meyejukkan setiap detak dalam jantungku. Aku yang
kini telah bersanding dengannya dalam ikatan cinta seolah menylap
hidupku lebih bergairah lagi. Kusapa dia tiap pagi dengan sebutan paling
mesra….. “mas, kakak, beby, hany, sayang, cinta…atau apalah yang jelas
itu panggilan sayangku padanya. Dan terkadang dia yang menyapaku lebih
dulu dan akhirnya berujung pada sebuah kencan, entah itu dinner atupun
jalan-jalan.
Sepertinya yang kurasakan sama seperti yang dirasakan
pasangan kekasih yang lagi kasmaran. Ya……seperti itulah kelayakan yang
terjadi di dunia remaja saat ini, pun akhirnya aku yang tak bisa
menghindar dari kebiasaan ini, karena kurasakan sebuah rasa bahagia yang
berbeda.
Saat dia menyatakan ikrar cintanya
padaku, serasa jantung ini berdegub lebih cepat. Dan akupun menyatakan
iya, karena memang rasa ini ada untuknya. Hari-hari kulalaui dengan
sebuah kebahagiaan sebagai kekasihnya. Layaknya sepasang kekasih yang
sedang berbunga-bunga, setiap saat aku tak lupa untuk menanyakan
kabarnya, sudah makan apa belum?, hari ini mau kemana?, pulang jam
berapa?, dan selalu kusampaikan “hati-hati ya say….di jalan” meski dia
pergi untuk menjemputku. Sebuah senyum ku ukir untuk menyambut
kedatanganya. Beberapa saat sebelum dia datang, aku menyibukkan diri
dengan berdandan rapi, wangi dan bersih, selalu seperti itu yang ku
lakukan ketika aku hendakbertemu kekasihku itu. Dan setiap malam selalu
ada sms darinya padahal sorenya dia baru mengantarku pulang, sebelum
tidur pun dia selalu mengucapkan selamat malam, have a nice dream,
mimpiin aku ya, dan entahlah ada aja kata-kata romantis yang dia kirim
lewat sms. Terkadang juga aku yang mengucapkan terlebih dulu.
Sesekali dia memberiku sebuah coklat, katanya sebagai tanda sayang
padaku, dan kuucapkan banyak tanda terimakasih dengan menunjukkan
perhatian yang lebih pada kekasihku. Coklat itu terasa begitu manis,
walaupun sebenarnya rasanya sama seperti coklat yang lain, tapi karena
dia yang member jadi terasa berbeda. Sebuah boneka pun pernah dia
berikan padaku saat ulang tahunku, dan menjadi teman tidurku setiap
malam. Tak luput sebuah bunga pernah ia kirimkan padaku.
Pernah dia memberiku sebuah kejutan di hari jadi kami yang pertama, dia
memberiku sebuah bibit bunga mawar. Awalnya terasa biasa tapi ketika
dia bilang “ bibit bunga ini adalah benih cintaku padamu, jika kamu
menjaga dan menyiraminya serta memberi pupuk yang cukup maka akan
tumbuh subur dan bahkan berbunga indah” dan bunga itupun ku rawat setiap
hari layaknya aku menjaga cintanya padaku.
Sesekali ada pertengkaran dlm hubungan ini, dan seringnya aku yang minta
maaf lebih dulu. Beberapa kali dia marah, dan ku rayu dengan kata-kata
manis, terkadang dengan sebuah penjelasan yang cukup rumit dan menguras
emosi, tapi tetap ku lakukan karena aku ga mau kehilangan dia.
Ya….aku sangat mencintainya, begitupun juga dia………malam-malam terasa
indah jika ada sapaan manis darinya, tidurku pun terurai dengan sebuah
senuym. Tapi malam ini aku sedikit gelisah, tidak ada sms masuk dari dia
semanjak tadi pagi belum ada kabar darinya, ku sms pun tak ada balasan,
ku telfon ga diangkat….sampai larut aku ga bisa tidur, sampai akhirnya
ada sebuah sms darinya “ maaf say HP mas ketinggalan karena tadi
buru-buru berangatnya, lain kali ga akan terulang lagi, mas janji, met
bobo ya”. Hmm………sms darinya mengantarkanku dalam tidur yang nyenyak………
Lalu
aku terbangun, seperti biasa ku ambil HPku untuk mengucapkan selamat
pagi padanya. Tapi ku rasakan tempatku berbeda, HP yang ku cari tak
ada….dan entahlah aku merasa bingung….di hadapanku terbenang sebuah
padang rumput nan hijau dan hembusan angin begitu sejuk, air sungai yang
mengalir memanjakan rasa keindahan ini, tapi tak kudapati siapapun, aku
seorang diri, aku berjalan terus dan kulihat ada sebuah rumah yang
begitu megah dan indah, tanpa pikir panjang ku langkahkan kaki ke rumah
itu. Ku ucapkan salam…….dan ada sambutan salam dari dalam rumah, hatiku
sedikit merasa lega, karena setidaknya aku tidak sendiri di tempat ini.
Beberapa saat ku nanti…..dan yang muncul sesosok laki-laki berpakaian
serba putih. Dan tak ku pedulikan hal itu, aku hanya bersikap layaknya
seorang tamu. Di sela-sela obrolan kami sesekali aku memperhatikan isi
rumah itu, begitu indah, nyaman, rapi, dan begitu banyak hiasan yang
mempercantik rumah itu sehingga siapapun akan betah berlama-lama tinggal
di dalamnya. Sampai akhirnya aku bertanya padanya,…..wahai tuan….siapa
gerangan yang memiliki rumah seindah ini di tengah taman hijau yang
sejuk ini? “belum ada yang memiliki” jawabnya singkat. Sebelum ku
lontarkan pertanyaan lagi, laki-laki itu meneruskan ucapan yang
sepertinya sudah tak ada lanjutannya lagi. “ sebenarnya pemilik rumah
ini adalah seorang gadis cantik bernama Nahwa, tapi aku ragu apakah dia
bisa menjadi penghuni rumah ini atau tidak” tiba-tiba tubuhnya terasa
seperti lumpuh, darah yang mengalir seakan berhenti, lidahku terasa
berat untuk kuanggat, sedikit-sedikit kupaksakan, dan dengan tergagap
aku bertanya pada lelaki itu, kenapa perempuan itu tidak bisa menghuni
rumah ini?
Beberapa saat rumah itu menjadi hening,
tak ada suara keluar dari mulut lelaki itu, sementara tubuhku semakin
terasa lemas, lalu tiba-tiba keheningan itu pecah ketikan lelaki itu
mulai menjawab pertanyaanku. “Sebenarnya ini adalah rumah surgu baginya,
namun sepertinya dia tidak menginginkan ini”. Tanpa bisa kulanjutkan
pertanyaanku, akhirnya aku hanya menunggu ucapan selanjutnya dari lelaki
itu, untuk mencari jawab penasaranku.
Perempuan
itu melalaikan Tuhannya, dia mencintai kekasihnya lebih dari dia
mencintai Tuhan. Ketika adzan berkumandang menyapanya, dia tak pernah
bergegas untuk mengmbil air wudlu, dia lebih memilih untuk menyapa
kekasihnya itu. Tiap bangun tidur dan sebelum tidur, perempuan itu
selalu mengucapkan selamat pagi dan selamat malam, dan dia melupakan
untuk berdo’a padaNya. Lalu sering mengucapkan terimaksih pada
kekasihnya ketika di beri coklat, tapi tak pernah bersyukur ketika di
beri secawan madu oleh Tuhannya. Yang lebih parah lagi, dia selalu
merawat bibit mawar dari kekasihnya, namun mengabaikan benih iman yang
diberikan Tuhan sewaktu dia masih kecil.perempuan itu merawat pohon itu
sampai berbunga indah. Tapi pohon imannya layu karena tak pernah disiram
dengan asmaNya. Dan ketika dia hendak shalat, dia kurang memperhatikan
pakaiannya, padahal dia selalu berdandan rapi ketika mau bertemu
kekasihnya. Lalu kesalahan terfatal yang dia lakukan adalah tidak
menghiraukan murka Tuhan padanya. Dia tak pernah peduli jika Tuhan marah
padanya, tidak takut ketika Tuhan marah , dia lebih takut kalau
kekasihnya marah. Dia merasa gelisah kalau kekasihnya jauh, tapi dia tak
pernah gelisah ketika Tuhan menjauh darinya.
Sungguh kasihan
sekali perempuan itu, menyia-nyiakan rumah surga yang dipersiapkan
untuknya. Tubuhku serasa tak kuat lagi mendengar ucapan lelaki berbaju
putih itu, udara menyesakkan dadaku, cahayapun tiba-tiba menghilang,
sekitarku terasa gelap, hanya terdengar suara berisik, ya berisik
sekali….sampai aku tersentak………Subhanallah…..kata itu keluar dari
mulutku setelah sekian lama hilang, tubuhku basah oleh keringat, dan
ternyata suara berisih itu adalah suara telfon dari kekasihku, saat itu
aku baru sadar bahwa peristiwa tadi adalah mimpi. Lalu kuangkat tefton
itu. “temui aku jam 8 pagi di tempat biasa” klik off……ku matikan HPku.
Tepat
jam 8 dia menemui, dan tanpa ucapan mesra kukatakan padanya, “ nikahi
aku atau lebih baik kita putus”…..dengan wajah yang sedikit tercengan
dia bertanya balik padaku. “Kenapa say?”
“aku tak mau kehilangan rumah surgaku”. Tanpa…ba…bi…bu….. lagi, kutinggalkan dia pergi.
Mungkin
fenomena seperti ini banyak terjadi di kalangan remaja……. Tanpa
mengurangi rasa hormat pada para pembaca, jika anda laki-laki……segera
nikahilah perempuan yang kamu cintai jika sudah siap, dan jika belum
siap maka jangan jalin hubungan yang manjauhkan padaNya
Bagi
perempuan, sudah saatnya bersikap tegas pada lelaki. Jadilah perempuan
terhormat di wajahNya, tanpa menjadi perempuan murahan.
“Sesungguhnya
perempuan baik-baik untuk laki-laki yang baik-baik”……..( ada ayat di
al-Qur’an yang meyatakan seperti ini, tapi saya lupa surat apa ayat
berapa, mungkin pembaca bisa mencarinya sendiri)
“Letakkan cinta tertinggi hanya padaNya”
Memory’s
selasa, 05 Oktober 2010
By
Dhie_Fie