Senin, 26 Maret 2012

cinta yang keliru

Namaku adalah Nahwa, aku adalah seorang gadis remaja dan ini adalah kisahku yang hendak ku bagikan pada siapa saja yang sedang mencari cinta sejati, dan meletakkan cinta sejati itu pada cinta yang tertiggi.

Jiwaku dipenuhi udara yang meyejukkan setiap detak dalam jantungku. Aku yang kini telah bersanding dengannya dalam ikatan cinta seolah menylap hidupku lebih bergairah lagi. Kusapa dia tiap pagi dengan sebutan paling mesra….. “mas, kakak, beby, hany, sayang, cinta…atau apalah yang jelas itu panggilan sayangku padanya. Dan terkadang dia yang menyapaku lebih dulu dan akhirnya berujung pada sebuah kencan, entah itu dinner  atupun jalan-jalan.
Sepertinya yang kurasakan sama seperti yang dirasakan pasangan kekasih yang lagi kasmaran. Ya……seperti itulah kelayakan yang terjadi di dunia remaja saat ini, pun akhirnya aku yang tak bisa menghindar dari kebiasaan ini, karena kurasakan sebuah rasa bahagia yang berbeda.
                Saat dia menyatakan ikrar cintanya padaku, serasa jantung ini berdegub lebih cepat. Dan akupun menyatakan iya, karena memang rasa ini ada untuknya. Hari-hari kulalaui dengan sebuah kebahagiaan sebagai kekasihnya. Layaknya sepasang kekasih yang sedang berbunga-bunga, setiap saat aku tak lupa untuk menanyakan kabarnya, sudah makan apa belum?, hari ini mau kemana?, pulang jam berapa?, dan selalu kusampaikan “hati-hati ya say….di jalan” meski dia pergi untuk menjemputku. Sebuah senyum ku ukir untuk menyambut kedatanganya. Beberapa saat sebelum dia datang, aku menyibukkan diri dengan berdandan rapi, wangi dan bersih, selalu seperti itu yang ku lakukan ketika aku hendakbertemu kekasihku itu.  Dan setiap malam selalu ada sms darinya padahal sorenya dia baru mengantarku pulang, sebelum tidur pun dia selalu mengucapkan selamat malam, have a nice dream, mimpiin aku ya, dan entahlah ada aja kata-kata romantis yang dia kirim lewat sms. Terkadang juga aku yang mengucapkan terlebih dulu.
                Sesekali dia memberiku sebuah coklat, katanya sebagai tanda sayang  padaku, dan kuucapkan banyak tanda terimakasih dengan menunjukkan perhatian yang lebih pada kekasihku. Coklat itu terasa begitu manis, walaupun sebenarnya rasanya sama seperti coklat yang lain, tapi karena dia yang member jadi terasa berbeda. Sebuah boneka pun pernah dia berikan padaku saat ulang tahunku, dan menjadi teman tidurku setiap malam. Tak luput sebuah bunga pernah ia kirimkan padaku.
                Pernah dia memberiku sebuah kejutan di hari jadi kami yang pertama, dia memberiku sebuah bibit bunga mawar. Awalnya terasa biasa tapi ketika dia bilang “ bibit bunga ini adalah benih cintaku padamu, jika kamu menjaga dan menyiraminya serta memberi  pupuk yang cukup maka akan tumbuh subur dan bahkan berbunga indah” dan bunga itupun ku rawat setiap hari layaknya aku menjaga cintanya padaku.
                Sesekali ada pertengkaran dlm hubungan ini, dan seringnya aku yang minta maaf lebih dulu. Beberapa kali dia marah, dan ku rayu dengan kata-kata manis, terkadang dengan sebuah penjelasan yang cukup rumit dan menguras emosi, tapi tetap ku lakukan karena aku ga mau kehilangan dia.
                Ya….aku sangat mencintainya, begitupun juga dia………malam-malam terasa indah jika ada sapaan manis darinya, tidurku pun terurai dengan sebuah senuym. Tapi malam ini aku sedikit gelisah, tidak ada sms masuk dari dia semanjak tadi pagi belum ada kabar darinya, ku sms pun tak ada balasan, ku telfon ga diangkat….sampai larut aku ga bisa tidur, sampai akhirnya ada sebuah sms darinya “ maaf say  HP mas ketinggalan karena tadi buru-buru berangatnya, lain kali ga akan terulang lagi, mas  janji, met  bobo ya”. Hmm………sms darinya mengantarkanku dalam tidur yang nyenyak………
Lalu aku terbangun, seperti biasa ku ambil HPku untuk mengucapkan selamat pagi padanya. Tapi ku rasakan tempatku berbeda, HP yang ku cari tak ada….dan entahlah aku merasa bingung….di hadapanku terbenang sebuah padang rumput nan hijau dan hembusan angin begitu sejuk, air sungai yang mengalir memanjakan rasa keindahan ini, tapi tak kudapati siapapun, aku seorang diri, aku berjalan terus dan kulihat ada sebuah rumah yang begitu megah dan indah, tanpa pikir panjang ku langkahkan kaki ke rumah itu. Ku ucapkan salam…….dan ada sambutan salam dari dalam rumah, hatiku sedikit merasa lega, karena setidaknya aku tidak sendiri di tempat ini.
                Beberapa saat ku nanti…..dan yang muncul sesosok  laki-laki berpakaian serba putih. Dan tak ku pedulikan hal itu, aku hanya bersikap layaknya seorang tamu. Di sela-sela obrolan kami sesekali aku memperhatikan isi rumah itu, begitu indah, nyaman, rapi, dan begitu banyak hiasan yang mempercantik rumah itu sehingga siapapun akan betah berlama-lama tinggal di dalamnya. Sampai akhirnya aku bertanya padanya,…..wahai tuan….siapa gerangan yang memiliki rumah seindah ini di tengah taman hijau yang sejuk ini? “belum  ada yang memiliki” jawabnya singkat. Sebelum ku lontarkan pertanyaan lagi, laki-laki itu meneruskan ucapan yang sepertinya sudah tak ada lanjutannya lagi. “ sebenarnya pemilik rumah ini adalah seorang gadis cantik bernama Nahwa, tapi aku ragu apakah dia bisa menjadi penghuni rumah ini atau tidak” tiba-tiba tubuhnya terasa seperti lumpuh, darah yang mengalir seakan berhenti, lidahku terasa berat untuk kuanggat, sedikit-sedikit kupaksakan, dan dengan tergagap aku bertanya pada lelaki itu, kenapa perempuan itu tidak bisa menghuni rumah ini?
                Beberapa saat rumah itu menjadi hening, tak ada suara keluar dari mulut lelaki itu, sementara tubuhku semakin terasa lemas, lalu tiba-tiba keheningan itu pecah ketikan lelaki itu mulai menjawab pertanyaanku. “Sebenarnya ini adalah rumah surgu baginya, namun sepertinya dia tidak menginginkan ini”.  Tanpa bisa kulanjutkan pertanyaanku, akhirnya aku hanya menunggu ucapan selanjutnya dari lelaki itu, untuk mencari jawab penasaranku.
                Perempuan itu melalaikan Tuhannya, dia mencintai kekasihnya lebih dari dia mencintai Tuhan. Ketika adzan berkumandang menyapanya, dia tak pernah bergegas untuk mengmbil air wudlu, dia lebih memilih untuk menyapa kekasihnya itu. Tiap bangun tidur dan sebelum tidur, perempuan itu selalu mengucapkan selamat pagi dan selamat malam, dan dia melupakan untuk berdo’a padaNya. Lalu sering mengucapkan terimaksih pada kekasihnya ketika di beri coklat, tapi tak pernah bersyukur ketika di beri secawan madu oleh Tuhannya. Yang lebih parah lagi, dia selalu merawat bibit mawar dari kekasihnya, namun mengabaikan benih iman yang diberikan Tuhan sewaktu dia masih kecil.perempuan itu merawat pohon itu sampai berbunga indah. Tapi pohon imannya layu karena tak pernah disiram dengan asmaNya. Dan ketika dia hendak shalat, dia kurang memperhatikan pakaiannya, padahal dia selalu berdandan rapi ketika mau bertemu kekasihnya. Lalu kesalahan terfatal yang dia lakukan adalah tidak menghiraukan murka Tuhan padanya. Dia tak pernah peduli jika Tuhan marah padanya, tidak takut ketika Tuhan marah , dia lebih takut kalau kekasihnya marah. Dia merasa gelisah kalau kekasihnya jauh, tapi dia tak pernah gelisah ketika Tuhan menjauh darinya.
Sungguh kasihan sekali perempuan itu, menyia-nyiakan rumah surga yang dipersiapkan untuknya. Tubuhku serasa tak kuat lagi mendengar  ucapan lelaki berbaju putih itu, udara menyesakkan dadaku, cahayapun tiba-tiba menghilang, sekitarku terasa gelap, hanya terdengar suara berisik, ya berisik sekali….sampai aku tersentak………Subhanallah…..kata itu keluar dari mulutku setelah sekian lama hilang, tubuhku basah oleh keringat, dan ternyata suara berisih itu adalah suara telfon dari kekasihku, saat itu aku baru sadar bahwa peristiwa tadi adalah mimpi. Lalu kuangkat tefton itu. “temui aku jam 8 pagi di tempat biasa” klik off……ku matikan HPku.
Tepat jam 8 dia menemui, dan tanpa ucapan mesra kukatakan padanya, “ nikahi aku atau lebih baik kita putus”…..dengan wajah yang sedikit tercengan dia bertanya balik padaku. “Kenapa say?”
“aku tak mau kehilangan rumah surgaku”.  Tanpa…ba…bi…bu….. lagi, kutinggalkan dia pergi.

Mungkin fenomena seperti ini banyak terjadi di kalangan remaja……. Tanpa mengurangi rasa hormat pada para pembaca, jika anda laki-laki……segera nikahilah perempuan yang kamu cintai jika sudah siap, dan jika belum siap maka jangan jalin hubungan yang manjauhkan padaNya
Bagi perempuan, sudah saatnya bersikap tegas pada lelaki. Jadilah perempuan terhormat di wajahNya, tanpa menjadi perempuan murahan.
“Sesungguhnya perempuan baik-baik untuk laki-laki yang baik-baik”……..( ada ayat di al-Qur’an yang meyatakan seperti ini, tapi saya lupa surat apa ayat berapa, mungkin pembaca bisa mencarinya sendiri)
“Letakkan cinta tertinggi hanya padaNya”

Memory’s
selasa, 05 Oktober 2010
By
Dhie_Fie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kausalitas

Senja sore ini langit begitu merah merayu….. memanjakan rasa lelah setelah sehari beraktivitas. Tidak heran seorang perempuan paruh baya men...